|  BERANDA  |  TAJUK TERKINI  |  JELAJAH  |  TSAQOFAH ISLAM  |  SIRAH NABAWIYAH  |  INSPIRASI  |  SAKINAH  |  MAUIDHATUL HASANAH  |  TAHUKAH?  |  JUMRAH.COM  |

Dahsyatnya Allah Mengatur Waktu Bagi Kita

Dahsyatnya Allah Mengatur Waktu Bagi Kita
Sebuah kisah pendek yang inspiratif, sebuah situasi yang cukup mencemaskan yang tengah dialami oleh seseorang. Benarkah, situasi yang begitu dilematis itu datang, dikarenakan jadwal shalat-nya yang setiap hari juga berantakan? Mari kita simak kisahnya...

Riwayat Kiswah, Busana Ka'bah dari Masa ke Masa

Riwayat Kiswah 'Busana' Ka'bah Dari Masa ke Masa
Ali bin Abi Thalib mengatakan, "Allah SWT memerintahkan para malaikat-Nya untuk membangun Baitullah di muka bumi dan melaksanakan thawaf disana." Peristiwa tersebut terjadi sebelum Adam AS diturunkan ke bumi.

Nabi Ayyub, Mohon Kesembuhan Sakit, Lantunkan Doa Ini

Penyakit merupakan salah satu hal yang kerap dialami seseorang. Terkadang sifat penyakit tersebut ringan, terkadang pula berat. Hingga tak bisa sembuh selama bertahun-tahun.

Waspadai Gangguan Penyakit Akibat Suhu Ekstrem di Tanah Suci

Waspadai Gangguan Penyakit Akibat Suhu Ekstrem di Tanah Suci
Untuk yang ingin beribadah umroh diawal tahun baru disarankan untuk lebih menjaga kesehatan agar tidak mengalami gangguan karena suhu udara ekstrim di Saudi Arabia.

Dimana Tempat Makanan Sehat dan Murah di Mekkah?

Dimana Tempat Makanan Sehat dan Murah di Mekkah?
Di tanah suci, tidak semua tempat atau kota disediakan makanannya oleh panitia haji Indonesia. Di Mekkah misalnya, jamaah harus mengurusi makan sendiri. Mulai mencari dan memilih makan sesukanya.

Memang, mengurus makan sendiri di tanah suci tidak serta dilepas begitu saja oleh panitia haji. Makanan yang disediakan berlangsung pada di masa 'orientasi' haji, kurang lebih 8-9 hari di Madinah. Namun di Mekkah, jemaah haji bisa 'terjun bebas', yaitu cari makan sendiri. Mereka dibekali uang saku oleh panitia sekitar 1.500 riyal. Jumlah ini merupakan uang living cost atau uang biaya hidup per jamaah yang diberikan panitia.

Ada beberapa cerita dari jamaah yang mengalami kesulitan mencari makanan atau minuman dalam beradaptasi langsung dengan situasi Mekkah. Apalagi bagi jamaah yang tinggal di pondokan yang jauh serta dilarang memasak oleh pemilik pondokan.

Sulit membayangkan para jamaah yang lugu dari kampung harus "berkelahi" mencari makan sendiri di belantara kota metropolitan seperti Mekkah yang teramat padat pada musim haji setiap tahunnya.

Mekkah adalah kota besar yang memiliki banyak fasilitas, terutama di musim haji yang memang merupakan masa panen bagi para pedagang. Banyak sekali tempat makan dimana jamaah haji bisa mendapatkan konsumsi yang sehat dan ekonomis.

Secara umum ada lima kelompok tempat jamaah mencari makanan dan minuman.
Pertama, para pedagang makanan Indonesia yang menjajakkan dagangannya di sekitar terminal bis dan pondokan haji Indonesia. 


Kedua, ada kios-kios makanan kecil India yang tersebar di seantero Mekkah di setiap sudut kota Mekkah. Ketiga, supermarket yang menyediakan makanan berbungkus (roti, biskuit, mie instan, sayuran mentah, bermacam minuman. Keempat, restoran Indonesia, Turki, dan India. Kelima, restoran fast food di food court mal besar seperti Hilton dan Zam-Zam.

Nah yang pertama itu adalah yang paling populer di kalangan jamaah haji Indonesia. Para pedagang asal Madura, Banjar, Jawa ini berstatus pedagang jalanan yang menghamparkan jualannya di trotoar jalan. Tidak ada beda dengan pedagang kaki lima di kota-kota di Indonesia. 


Yang disediakan adalah berbagai makanan Indonesia dalam bungkusan atau juga berdasarkan pesanan. Ada nasi putih, sayur masak, lauk pauk, krupuk/snack. Rata-rata harga per porsinya adalah 1-2 riyal (1 riyal = Rp 3000-an). Kalau pun mau makan sayur asem? Sayur bayam? Sate kambing atau ayam? Sambel goreng ikan teri? Semua pasti ada.

Harga makanan dan minuma cukup ekonomis


Para pedagang kaki lima itu biasanya berjualan sejak pagi setelah subuh hingga siang hari. Lalu muncul lagi sore menjelang maghrib. Ada sebagian jamaah yang sudah tahu pilihan utama untuk urusan makanan. Sekali makan, dengan nasi putih seharga 2 riyal, sayur 1 riyal, ayam/daging/telur 2 riyal, mereka bilang sudah merasa sangat cukup. Tiap hari juga bisa ganti menu. Kalau mau, bisa tambah krupuk atau bubur kacang ijo panas seharga 1 riyal. Rata-rata menghabiskan 5 riyal per sekali makan atau sekitar Rp 15.000,- an.

Berbagai kios makanan yang biasanya menyediakan makanan ala Arab atau India. Ini juga pilihan yang baik. Menurut mereka yang pernah merasakan berbagai macam aneka menu masakan yang paling pas dengan lidah kita adalah kebab, roti Arab ala hotdog yang berisi oseng-oseng sayur dan daging sapi/ayam. Harganya sekitar 3-4 riyal per unit. Biasanya ditandai dengan adanya panggangan kebab bundar yang dipajang di depan kios.

Kebab adalah makanan yang populer dan sudah cukup untuk sarapan atau bahkan makan siang. Tapi banyak jamaah Indonesia yang kurang cocok. Sebab bagi mereka, belum disebut makan kalau belum makan nasi.

Di kios-kios yang tidak menyediakan meja untuk makan pembeli ini juga tersedia berbagai menu prasmanan. Dan itu bisa dibeli dan dimasukkan ke dalam kotak nasi styroform besar. Pesan nasi briyani atau kebuli, gulai kambing atau yang lain, tarif umumnya berkisar 5-10 riyal gabungan semuanya. Banyak sekali pilihannya yang dijamin menggoyang lidah jamaah Indonesia. Apalagi di Indonesia jenis makanan ini tergolong mewah.

Aneka minuman tersedia komplet. Seperti minuman bersoda dengan berbagai merek populer. Biaanya, harganya 1 riyal per kaleng. Bisa juga memilih minuman 'cai', teh susu panas ala Arab yang bergizi. Harganya 2 riyal per gelas. Kalau air putih? 


Zam zam, ini tentu saja free. Tetapi kita harus 'menimba' sendiri di Masjidil Haram, kita tinggal memasukkan botol dan membawa sendiri secukupnya. Nah, rata-rata semua toko, bahkan kios-kios kecil telah menyediakannya dalam bentuk kemasan, mirip kemasan air mineral di tanah air.

Kios-kios kecil itu tersebar di banyak lokasi di sekitar Masjidil Haram di berbagai arah. Sangat mudah menemukan kios kecil ini, dan rata-rata penjualnya bisa berbahasa Indonesia. Jadi tak usah khawatir kelaparan selama Anda menunaikan ibadah haji di tanah suci.


jumrahonline | jumrah.com


Jamaah Haji/Umrah Sebaiknya Bawa Dollar, Real atau Rupiah?

Jamaah Haji/Umrah Sebaiknya Bawa Dollar, Real atau Rupiah?
Dana setoran lunas haji yang dikembalikan kepada Jemaah (haji) sebagai bekal perjalanan, biasanya menggunakan mata uang asing (valuta asing/valas).

Setoran awal dilakukan dengan rupiah, lalu pelunasan dilakukan dengan dollar dan pengembalian dana jamaah yang disebut dengan living cost itu dalam bentuk real. Begitulah praktiknya yang umumnya berjalan tiap tahun.

Tetapi mengapa pemerintah menggunakan mata uang asing? Ada baiknya kita lihat sejarah biaya penyelenggaraan ibadah haji. Sebelum 2001 untuk menjadi bahan kajian sebelum pemerintah menetapkan kebijakan.

Penyelenggaraan haji sebelum ​2001 biayanya ditetapkan dalam rupiah, bahkan living cost-nya pun juga dalam bentuk rupiah. Sejak saat itu hingga sekarang (2015), biaya penyelenggaan ibadah haji ditetapkan dalam dollar dan living cost-nya dalam bentuk real.

Proses valas ini memiliki implikasi, terutama kecenderungan apresiasi mata uang asing terhadap rupiah dan margin lembaga keuangan atas komisi pertukaran mata uang asing saat pemberian living cost dalam bentuk real.  Bisa mencapai 1 persen atau lebih, komisi uang asing akan menambah beban pertukaran mata uang tersebut.

Pada tiga wilayah kunjungan perjalanan ibadah haji di Arab Saudi; Jeddah, Makkah, dan Madinah dalam satu waktu musim haji adalah tempat berkumpulnya jemaah haji dari seluruh dunia. Mata uang negara yang dibawa jemaah haji berlaku dan menjadi nilai tukar yang sah setidaknya pada saat itu.

Cina salah satu contoh negara yang menganut sistem memberikan kepada jemaah hajinya uang untuk living cost yang bersumber dari setoran lunas jemaahnya sendiri. Biaya penyelenggaraan ibadah haji mereka sebesar 2​5​.000 yuan renminbi. Jemaah haji Cina diberikan penyelenggaranya sebesar 5.000 yuan reminbi, dalam mata uang yuan reminbi sampai jemaah hajinya tiba di Arab Saudi.

Ada baiknya pemerintah meniru pola living cost jemaah haji Cina. Sebab setidaknya eksistensi rupiah dicintai oleh bangsa sendiri di negeri lain, potensi kebocoran, biaya komisi uang asing, dan menekan laju inflasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemerintah dan Anda, terkait dengan living cost ini.

Pertama, living cost ditiadakan maka dipastikan biaya haji akan semakin murah. Kedua, living cost diberikan maka diberikan langsung oleh pihak perbankan saat keberangkatan jemaah haji. Pemberiannyapun dalam bentuk dollar, real atau dalam rupiah sesuai kurs saat pelunasan dilakukan.

Ketiga, jika living cost diberikan, maka diberikan dalam bentuk kartu merchant yang sudah bekerjasama dengan seluruh gerai market yang berada di Arab Saudi. Untuk yang ini perlu waktu terkait kemampuan berfikir jemaah yang tidak sama dampak dari keragaman jemaah itu sendiri.

Penulis: Affan Rangkuti, Ahli Penyelenggara Haji-Umroh & Kepala Sistem Komputerasi Haji Terpadu (Siskohat)


jumrahonline | jumrah.com

Awal Kehidupan Adam-Hawa di Bumi

Awal Kehidupan Adam-Hawa di Bumi
Petunjuk-petunjuk Bagi Adam di Bumi

Diriwayatkan, sesungguhnya ketika Adam AS keluar dari surga, ia menutupi tubuhnya dengan daun surga. Ketika sampai di bumi, daun itu menjadi kering dan rontok jatuh ke permukaan bumi, maka semua wewangian di Hindia asalnya adalah dari daun tersebut.


Diceritakan bahwa Allah ta'ala menurunkan kepada Adam delapan pasangan dari hewan (lembu) dari kambing dua pasangan, dari domba dua pasangan. Dan Allah memerintahkan kepada Adam agar minum dari air susunya dan menggunakan pakaian dari bulu-bulunya.

Ketika Adam dan Hawa menangis karena nikmat surga telah putus bagi mereka maka dari tetesan air mata mereka, tumbuhlah kacang hijau dan kacang tanah.

Diceritakan bahwa Adam mengadu kepada Allah, lalu berkata: "Ya Allah, saya tidak mengetahui waktu-waktu untuk beribadah."

Allah pun menurunkan kepadanya seekor ayam putih dari surga sebesar unta. Saat para malaikat memperdengarkan tasbih di langit, maka ayam itu turut 'bertasbih' (berkokok) di bumi dengan demikian Adam mengetahui bahwa saat itu adalah waktu untuk beribadah.

Kemudian Adam menebang pohon-pohon dan menggali sumur-sumur serta membangun rumah. Lalu Allah menurunkan dua puluh satu lampiran yang didalamnya tertera hukum haramnya bangkai, darah, daging babi dan sebagainya.

Allah pun menurunkan huruf-huruf hijaiyyah pada Adam yang jumlahnya ada 29. Dan tak satu pun manusia mampu menambahkannya walaupun satu huruf, maka sesungguhnya hukum tuhan itu sangat tegak dan kokoh. Adam belajar dari huruf-huruf itu agar bisa membaca shuhuf (lampiran) itu.

Referensi - Kitab Bada'iz Zuhur - Imam Jalaludin As Suyuthi


Siti Hawa Memiliki Keturunan

Imam Tsa'labi berkata: "Ketika Ibu Hawa hamil, seketika janinnya bisa bergerak. Ia lalu kaget dan berkata; "...dari mana yang bergerak ini bisa keluar dariku?"

Saat tiba waktunya melahirkan, maka lahirlah anak kembar laki-laki dan perempuan, diberi nama Habil dan Layutsa.

Selepas masa melahirkan dan sudah suci, Adam pun berkeinginan melakukan hubungan badan lagi. Tetapi Hawa menolaknya karena ia telah merasakan betapa sakitnya saat melahirkan. Adam selalu merayunya sampai akhirnya Hawa mau melakukannya lagi.

Dikatakan bahwa wanita itu pura-pura tidak mau padahal sebenarnya sangat menyukai hubungan badan tapi takut pada saat melahirkan, sebagaimana para ahli hukum menjelaskan bahwa syahwat laki-laki itu satu sedangkan perempuan itu sembilan, akan tetapi para wanita itu tertutup malu sehingga mereka tidak memperlihatkannya, itu karena adanya taufiq sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits yang artinya:

"Mereka (para wanita) menolak tapi sebenarnya mereka sangatlah suka."

Imam tsa'labi berkata:

"Ibu Hawa hamil lagi yang kedua dan lahirlah dua anak kembar laki-laki dan perempuan dalam satu kandungan, lalu mereka diberi nama Qabil dan Iqlima."

Dikatakan Hawa mengandung dan melahirkan sebanyak dua puluh kali, disetiap satu kandungan melahirkan dua anak kembar laki-laki dan perempun maka jumlah anaknya adalah empat puluh orang, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Dikatakan lagi bahwa anaknya ada dua ratus dan tidak pernah melahirkan satu anak dalam satu kandungan kecuali Syits, yang dikeningnya terdapat Nur Musthafa Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Dikatakan lagi bahwa anak cucu Adam bertambah terus selama Adam hidup sampai berjumlah kurang lebih empat puluh ribu orang, yang terdiri dari laki- laki dan perempuan.

Sebagaimana dalam firman Allah:

"Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain.Dan (peliharalah) hubungan silaturrahim, sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”

Diceritakan bahwa di saat anak cucu Adam berkembang biak menjadi banyak, mereka saling bertengkar, lalu Allah menurunkan tongkat dari surga pada Adam untuk mendidik mereka yang durhaka oleh karena inilah dikatakan bahwa sesungguhnya tongkat itu dari surga.


Lahirnya Syits AS, Wafatnya Adam AS

Imam tsa’labi menyebutkan; Ketika Syits lahir dan tumbuh dewasa, Adam kemudian menyendiri untuk beribadah kepada Allah dan membaca suhuf, lalu segala urusan saudaranya dipegang dan dikendalikan oleh Syits. Disaat menyendiri Adam mendapatkan wahyu dari Allah:

"Wahai Adam, Aku wasiatkan kepada anakmu Syits dengan apa yang Ku-wasiatkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan memberikan kamu rasa kematian yang aku telah pastikan itu, juga kepada anak cucumu sampai hari kiamat."

Perkataan itu membuat Adam terkejut, dan berkata,

"Wahai Tuhan, apa itu kematian yang telah kau janjikan itu?"

Kemudian Adam meminta Syits datang dan memberikannya wasiat yang banyak, sampai kabar tentang akan datangnya taufan (angin dan banjir) yang membinasakan semua isi alam, juga memberitahukan tentang waktu-waktu ibadah dari malam sampai siang.

Kemudian Adam memberikan ia sejenis kalung yang Adam bawa dari surga dan memerintahkannya untuk melipatkan serta meletakkan di dalam kotak dan menguncinya.

Kemudian Adam mengambil jenggotnya dan meletakan itu kedalam 'tabuut' (kotak) lalu berkata:

"Wahai anakku, ambilah bulu jenggotku ini, apabila engkau mendapatkan perkara yang membuatmu bingung maka bawalah, maka engkau akan mampu mengalahkan musuhmu selama jenggot ini bersamamu, dan jika engkau telah melihat jenggot ini memutih maka ketahuilah bahwa ajalmu telah dekat dan engkau akan mati pada tahun itu."

Kemudian Adam mencabut cincinnya dan memberikan kepada Syits lalu, menyerahkan tabut serta shuhuf yang diturunkan kepadanya (Adam) dan berkata:

"Wahai anakku, perangilah saudaramu Qabil karena sesungguhnya Allah akan memberikan kemenangan atasmu."

Diceritakan bahwa Adam hidup di dunia ini sampai berumur seribu tahun dari diturunkannya ia ke dunia.


Sebuah Kabar yang Mengagumkan


Diceritakan bahwa iblis mendatangi nabi Musa Bin imron dan berbicara:

"Jika engkau bermunajat kepada Tuhanmu, maka mintalah syafaat untukku dan tanyakan apakah masih diterima taubatku jika aku bertaubat?"

Dan disaat Musa bermunajat kepada Allah, ia bertanya:

"Ya tuhan, apakah engkau mau menerima taubatnya iblis jika ia bertaubat?"

Maka Allah Azza Wa jalla menjawab,

"Sudah terlewat dalam ilmu-Ku bahwa dia tidak akan bertaubat tapi Aku Maha menerima taubat dan Maha penyayang, jika dia ingin taubat maka bersujudlah ia pada Adam, jika dia sujud pada kuburnya Adam maka aku akan menerima taubatnya."

Ketika Musa sudah pulang dari munajatnya, maka iblis menemuinya, dan bertanya:

"Hai Musa, apakah engkau telah menyampaikan hajatku?"

Musa menjawab:
"Masalahmu tergantung pada sujudmu dikuburan nabi Adam."

Lalu iblis menjawab:
"Aku enggan sujud pada Adam sewaktu dia masih hidup, bagaimana mungkin aku mau bersujud padanya yang sekarang sudah mati."

Diceritakan bahwa iblis ketika menjelang ajalnya, Allah memerintahkan prajurit-prajuritnya malaikat Izrail untuk mencabut nyawanya, lalu iblis lari ke semua arah laut dan darat tapi tidak menemukan tempat aman sehingga sampai pada makam Adam AS lalu bersujudlah ia pada makam itu,lalu dikatakan padanya:

"Allah telah menutup pintu taubat maka taubatmu tidak akan diterima."

Setelah jelas tidak akan diterima maka iblis berkata dan pura-pura tidak tahu:

"Andai aku tahu bahwa ini adalah kuburannya Adam, maka aku akan berdiam diri disini dan bersujud."

Kemudian para malaikat mengepungnya dan malaikat izrail mencabut nyawanya dengan keras.

Diceritakan di waktu hari kiamat dan semua penduduk surga telah masuk kedalam surga serta semua penduduk neraka telah masuk ke dalam neraka, Allah memerintahkan agar iblis dikeluarkan dari neraka pada setiap 100 ribu tahun sekali, dan diperintahkan Adam supaya dikeluarkan juga, lalu Allah memberi perintah kepada iblis supaya sujud pada Adam, akan tetapi iblis enggan melakukan sujud, Kemudian ia dimasukkan kedalam neraka lagi dan Adam dimasukkan kesurga lagi.

Allah berfirman:
"Sesungguhnya syetan bagi manusia adalah musuh yang nyata."

Ditulis kembali oleh Erwin E Ananto | Jumrah.com


Menggali Solusi Layanan Umrah Harapan Para Jamaah

Menggali Solusi Layanan Umrah Harapan Para Jamaah
Menjelang dibukanya musim Umrah tahun 1437 Hijriyah (2016), Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah (PHU) gencar melakukan pertemuan dengan pihak perbankan syariah.

Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka membangun sinergi antara PHU dan perbankan syariah terutama terkait dengan adanya kebijakan pemerintah yang mewajibkan penggunaan rupiah untuk transaksi di dalam negeri serta mediasi untuk mengelola beragam jenis transaksi dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

Terkait perkembangan baru tersebut, Erwin E Ananto dan Handi T Pramudhita, redaksi Jumrah.com menemui H. Joko Asmoro, Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji & Umroh Republik Indonesia (AMPHURI) untuk mendengar kabar, apa saja yang telah berhasil disinergikan kedua belah pihak. Berikut petikan perbincangan kami;

 
Pak Joko, dalam rangka menyambut musim Umrah tahun ini, apa yang telah dipersiapkan oleh AMPHURI dan para membernya dalam melayani calon jamaah?

Kami di asosiasi bersama telah melakukan koordinasi dengan semua stakeholder. Dan semuanya telah siap untuk bersama melayani calon jamaah di Tanah Suci. Baik para member kami AMPHURI sendiri, pihak hotel, penerbangan, kateringnya.

Bahkan jauh-jauh hari, saya mengingatkan kepada rekan-rekan PHU harus bergerak cepat karena bulan Desember ini, peak season. Dan, sekarang ini, baik hotel dan penerbangan pada umumnya 'diserbu' oleh permintaan. Jadi untuk penerbangan yang berangkat bulan ini misalnya, sudah harus menyelesaikan tiket sebulan sebelumnya.


Mengenai pertemuan dengan pihak ASBISINDO pada November lalu, apa saja yang telah dibahas?

Banyak hal yang kami bahas disana, tujuannya adalah bahwa kami menginginkan semua pembiayaan umrah dan haji harus dilakukan secara syariah. Sebenarnya, ini kami upayakan sudah sejak lama, salah satunya adalah masalah kebutuhan modal kerja yang bisa tersedia secara cepat, untuk mendukung berbagai transaksi yang dibutuhkan pengambilan keputusan secara cepat. Termasuk kebutuhan bank garansi, kami menggunakan bank syariah, tidak lagi menggunakan bank konvensional.

Kemudian kami bicarakan pula mengenai regulasi baru yang mengharuskan biaya haji dan umrah disetor dalam rupiah, tidak boleh dalam bentuk mata uang dollar atau riyal. Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di NKRI. Ini mengharuskan kita menggunakan mata uang rupiah untuk transaksi-transaksi di dalam negeri.

Namun, saat ini kami masih mengalami kesulitan dalam mengelola valas. Untuk itu, kami bersama pihak ASBISINDO menyampaikan usulan kepada Bank Indonesia (BI) agar pelaksanaan kebijakan tersebut saat ini ditunda dulu. Sebab jika regulasi itu tidak diikuti, kami bisa kena sanksi.

Kami juga berharap bank syariah bisa melayani setoran jamaah berupa rupiah dan bisa ditarik dalam riyal saat berada di Tanah Suci. Hal ini juga sangat memudahkan bagi jamaah. Walaupun itu sebenarnya sudah bisa berjalan sejak 2-3 tahun lalu, tetapi sekarang ini ada kebutuhan dari para jamaah untuk mendapatkan fasilitas yang lebih.


Melihat kecepatan transaksi bisnis bagi PHU begitu penting, apakah pihak bank syariah kita sanggup melayaninya?

Begini, kami sebagai PHU menginginkan jasa bank syariah, tentunya kepada bank yang bisa fleksibel untuk mendukung kecepatan transaksi kami dengan para mitra seperti hotel-hotel di Makkah, catering dan hal-hal lainnya untuk mengakomodir kebutuhan jamaah.

Dalam hal ini, kami dituntut mengambil keputusan yang cepat, karena permintaan (selain kami) di Makkah pun sangat tinggi.

Pengalaman kami, situasi ketika musim haji atau umrah di Arab Saudi sangat sibuk. Mereka melayani permintaan jutaan jamaah dari seluruh dunia. Sementara jamaah kami jumlahnya pun sangat besar. Informasi ketersediaan kamar hotel pun dari sana biasanya dating kapan saja, bisa jadi tengah malam. Keputusan bertransaksi seharusnya tidak boleh terkendala oleh adanya perbedaan waktu antara Indonesia dan Arab Saudi.

Nah, jika kami tidak bisa menggunakan kesempatan itu, sulit rasanya membuat deal yang cepat. Ini akan menimbulkan masalah pada jamaah kami disana.

Jadi, jika pihak bank syariah bisa membantu kami sesuai dengan kebutuhan tersebut, ini benar-benar sangat membantu.


Berkaitan dengan ISO yang kini menjadi isu penting di lingkungan PHU, bisa dijelaskan apa yang manfaatnya baik bagi PHU maupun para Jamaah?

Kami sudah mendorong kepada para member di AMPHURI untuk mengembangkan sistem manajemen di perusahaannya yang lebih terstandard. Saat ini sudah ada 3 perusahaan yang berstandar ISO: Alia Wisata, Maghfirah, Muhtazab, dan akan segera disusul oleh Ahshanta pada Januari 2016 yang akan lolos ISO 9001 tahu 2015, jadi grade-nya yang terbaru.

AMPHURI sendiri sudah sejak tujuh bulan lalu, memperoleh sertifikasi ISO, ini satu-satunya asosiasi yang bersertifikat ISO PIFI, yang verified dari Perancis. Menurut kami, ini luar biasa karena mendapatkan sertifikasi ini tidak semudah seperti sertifikasi Sucofindo dan beberapa lainnya. Kami menjalani proses tersebut selama enam bulan untuk lolos ISO tersebut.

Lalu apa manfaatnya ISO 9001 tahun 2015 tersebut bagi Jamaah?


Yang jelas begini, kalau sudah memiliki sertifikat ISO, artinya memiliki Standard Operational Procedure (SOP). SOP tersebut bisa dijalankan oleh siapapun pelakunya yang terpenting pelaku dibagian tersebut mampu melaksanakan job desk-nya sesuai prosedur yang telah distandarkan, sehingga kemungkinan kesalahan menjadi sangat minim.

Contohnya begini, ketika anggota kami meminta rekomendasi untuk provider (misalnya), seseorang yang melakukan job desk tersebut, tinggal mengumpulkan dokumen-dokumen resmi yang diperlukan, baik itu dokumen dalam negeri maupun dari luar negeri, semuanya dapat dilakukan dengan rinci, karena ada prosedur yang dilalui tahap demi tahap. Dan itu dapat dilakukan dengan cepat. Kalau data masuk dan dokumen lengkap, saya pikir 15 menit rekomendasi tersebut bisa dikeluarkan.

 
Bagi AMPHURI sendiri, apa yang menjadi prioritas sebagai 'pelayan jamaah' di tahun mendatang?

Tahun 2015 ini, kami masih menyisakan pekerjaan rumah yang akan segera kami selesaikan di awal 2016. Sekurang-kurangnya ada tiga hal yang menjadi prioritas.

Yang pertama adalah terlaksananya pendaftaran haji secara online. Ini menarik, sehingga kedepan pendaftaran haji dapat dilakukan dengan lebih sederhana. Tidak ada lagi urusan operasional yang berhubungan dengan Kementrian Agama dan Kanwil dilakukan secara face to face. Jadi kami hanya membutuhkan user id dari pihak Kementrian Agama.

Kedua, kami menyelesaikan masalah kesamaan hak sebagai penyelenggara haji, equal. Dalam hal ini adalah sama-sama memiliki ha katas kepastian usaha tidak membedakan yang besar ataupun kecil. Maka kami meminta hak yang sama atas kepastian usaha. Kepastian usaha itu yang akan menjamin kami untuk terus berusaha.

Salah satunya mendorong Kementrian Agama untuk dapat memberikan kesempatan kepada kami, yang memiliki BPIH lebih berhak untuk bisa memberangkatkan 45 orang jamaah.

Ketiga, adalah masalah penertiban kepada penyelenggara umrah yang tidak berijin. Kami berupaya mendorong kepada Kementrian Agama menjalankan fungsi pengawasan secara ketat, dalam hal ini menjaga dan memberikan sanksi tegas kepada travel-travel berijin tapi “nakal” atau bermasalah.

Posisi kami sebagai asosiasi sangat siap, menjadi stakeholder pertama yang menegakkan itu. Hal itu sudah kami sampaikan langsung kepada Dirjen Haji dan kami (AMPHURI) sudah melakukan proses penanda tanganan MOU untuk sama-sama menertibkan para penyelenggara agar tidak terlibat pada hal-hal yang dapat merugikan jamaah.


Melihat event International Islamic Expo pada November lalu, apa komentar yang bisa anda sampaikan?

Menurut pendapat saya, kegiatan eksibisi ini sangat baik. Ini bisa menjadi bagian dari kegiatan kehumasan bagi para travel Umrah, sebagai upaya menjemput bola. Untuk memperkenalkan program-program dari setiap travel yang menjadi peserta di eksibisi tersebut.

Disisi lain, untuk membangun hubungan baik dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Umrah mendatang, para penyelenggara travel bisa bertemu langsung dengan mitra-mitra bisnis baik pihak penerbangan, perhotelan, perbankan dan sebagainya.

Tujuannya untuk mencari titik temu dan solusi-solusi demi kelancaran pelayanan kepada calon jamaah umrah, yang menjadi ‘buyer’ kami.

Ini baik namun demikian, publik (visitor) tetap perlu mendapatkan informasi yang akurat mengenai pelaksanaan Umrah yang aman, nyaman dan dengan cara-cara yang syariah. 


jumrahonline | jumrah.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...