|  BERANDA  |  TAJUK TERKINI  |  JELAJAH  |  TSAQOFAH ISLAM  |  SIRAH NABAWIYAH  |  INSPIRASI  |  SAKINAH  |  MAUIDHATUL HASANAH  |  TAHUKAH?  |  JUMRAH.COM  |

Kontak Kami

MIMBAR MUKHLISHIIN  
Redaksi Media Online 
Kompleks Perumahan Pondok Sukatani Permai
Jl. Jambu IV No 6, RT09/RW20
Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos
Kota Depok - Jawa Barat
Telepon (021) 8774 3822
E-mail: mimbarmukhlishiin@gmail.com
(Editor Link) ---------------------------------------

MASJID BAITUL MUKHLISHIIN
Sekretariat Masjid
Kompleks Perumahan Pondok Sukatani Permai
Jl. Jambu Raya RT08/RW20
Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos
Kota Depok - Jawa Barat
Telepon 0812 931 1273

E-mail : cecepmuharam@yahoo.com
Akun Bank : Bank Tabungan Negara (BTN) 

Rekening Nomor 00173-01-50-008265-6
(Peta Lokasi)
---------------------------------------

Silakan kirim pesan/kritik/saran/masukan, disini:

Mimbar Mukhlishiin

Sebuah Thermometer Keimanan

Sahabat Muslim,
Kadar keimanan seseorang dapat bertambah dan berkurang bagaikan thermometer. Setiap pribadi Muslim pada umumnya merasakan kadar keimanannya meningkat pada bulan Ramadhan. Mereka juga merasakan mudahnya melaksanakan berbagai tindakan kebajikan di bulan suci.

Bahkan tidak jarang di antara mereka yang menggunakan momentum Ramadhan untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya karena berbagai rangsangan yang memudahkan terlaksananya amal kebaikan. Namun, tidak tidak setiap pribadi Muslim menyadari penyebab yang memudahkan terlaksananya berbagai kebaikan di bulan Ramadhan. 

Padahal jika direnungkan, peningkatan kadar keimanan di bulan itu dapat dilakukan melalui perenungan dan evaluasi sederhana sesuai dengan kapasitas akalnya. 

Mudahnya Bersabar dan Bersyukur

Sahabat Muslim,
Alquran mengisahkan, bagaimana kesabaran Nabi Ayub AS menerima cobaan. Ia merasakan tiga penderitaan sekaligus, yaitu rasa sakit, kesedihan, dan kesendirian. Allah SWT mengujinya dengan harta, keluarga, dan penyakit.


Hartanya musnah, ia ditinggal istri dan tak lagi memiliki teman, dan ia  menderita penyakit kulit akut. Ini seperti tertuang di surah al-Anbiya' ayat 83-84. Ia tetap bersabar. Buah kesabaran itu, ia akhirnya sembuh dan meraih kasih sayang Allah.

Bersabar tak hanya pada hal yang tidak disukai, tapi makna bersabar juga mencakup menahan diri dari nafsu ketika mendapat nikmat. Seperti kala mendapat promosi jabatan atau rezeki tak terduga.

Beberapa cara bisa ditempuh untuk mudah bersabar. Ini sejatinya adalah 'perangkat lunak' dalam diri kita sebagai anugerah dari Allah. Di antaranya ialah memperbanyak senyum. Jika sedang terbakar emosi, tersenyumlah. Senyum adalah obat hati yang mujarab.

Masyarakat Lebih Suka Berzakat di Bulan Suci

Sebagian besar masyarakat memilih mengeluarkan zakat tahunan mereka saat bulan Ramadhan. Pengumpulan zakat saat Ramadhan dapat mencapai dua hingga tiga kali lipat dibanding bulan lain. Hal tersebut disampaikan Kepala Operasional Rumah Zakat cabang Semarang, Warnitis.

Menurutnya, mayoritas donatur memilih mengeluarkan zakat saat Bulan Ramadhan. Penghitungan waktu pengeluaran zakat sebagian besar muzaki memilih dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya.


 "Zakat mal tahunan, zakat simpanan, biasanya dibayarkan pas Ramadhan. Kami tidak menetapkan waktu pembayaran zakat, para donatur memilih sendiri kapan mereka mengeluarkan zakat. Dan sebagian besar mereka memilih setiap Ramadhan," tuturnya.

Kegemaran mengeluarkan zakat saat Ramadhan tersebut membuat peningkatan drastis pengumpulan zakat saat Ramadhan. Disebutkan oleh Warnitis, kenaikan pengumpulan zakat saat bulan suci mencapai dua hingga tiga kali lipat lebih besar dari bulan biasa. "Naik bisa seratus persen. Dua sampai tiga kali lipat," ujarnya.

Waspadai Sembilan Keturunan Setan

Sahabat Muslim,
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-Baqarah: 169).
 
Setan, makhluk yang sungguh menggemaskan—beragam cara mereka gunakan untuk menggelincirkan manusia. Tak hanya itu, setan juga selalu berusaha tak kenal lelah dan putus asa untuk menjauhkan kita dari ibadah maupun menjadikan manusia durhaka pada Allah.

Karena memang sifatnya yang pembangkang, tugas setan jelas, mencari sebanyak-banyaknya teman untuk menemani mereka di neraka kelak. Misi setan sudah jelas bagi kita semua, menggangu, menggoda, datang dari arah manapun, dan menggelincirkan manusia seluruhnya agar makin jauh dengan Allah SWT. Nabi Adam pun pernah digoda hingga beliau melakukan apa yang dilarang Allah. Berbagai cara setan menjatuhkan manusia ke dalam lubang kehinaan.

Menjaga Air Untuk Kehidupan

Sahabat Muslim,
Air adalah sumber kehidupan bagi makhluk hidup di Bumi. Ketiadaan air bisa mengancam kelangsungan hidup dan ekosistem alam. Bagi manusia, selain sebagai konsumsi sehari-hari, benda cair itu juga bermanfaat untuk mandi dan mencuci.

Air juga menopang pembangunan infrastruktur, seperti rumah, masjid, perkantoran, dan lainnya. Ini merupakan makna bahwa segala apa yang ada di Bumi memang diperuntukkan bagi kepentingan manusia (QS Luqman [31]:20).

Kebutuhan air bersih dan terlindungi sehingga aman untuk minum di Indonesia masih belum maksimal. Sebuah data menyebut, capaian proporsi akses penduduk terhadap sumber air minum terlindungi (akses aman) secara nasional sampai dengan 2011 masih sebesar 55,04 persen. Persentase ini masih belum optimal. Padahal, target MDGs untuk akses itu pada 2015  sebesar 68,87 persen.   

Konsistensi Ibadah di Luar Ramadhan

Sahabat Muslim, 
Berbahagialah orang-orang yang telah menunaikan puasa Ramadhan dan memelihara hawa nafsunya dari peringai kehinaan dan keinginan buruk setan. Berbahagialah orang-orang yang memasukkan kebahagiaan kepada anak yatim dan fakir-miskin di bulan Ramadhan.

Berbahagialah orang-orang yang memulai pengalaman baru dengan intensif beribadah di bulan suci. Berbahagialah orang-orang yang diringankan Allah SWT dalam berbuat kebaikan. Berbahagialah orang-orang yang memperbanyak doa dan pengharapan kepada Allah SWT di bulan termulia.
 

Berbahagialah dan berbahagialah orang-orang yang puasa dan menghidupkan malam-malamnya dengan ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Hal tersebut tidak lain karena Malaikat Jibril AS mendoakan kebaikan bagi orang-orang yang berpuasa dengan berbagai upaya kebaikan yang dilakukan di dalamnya dan Rasulullah SAW mengaminkannya.

Nilai Segelas Air

Sahabat Muslim, 
Suatu ketika, Khalifah Harun Al-Rasyid sedang merasakan kegelisahan. Untuk menenangkan diri dari beban pikirannya, ia mengundang seorang ulama terkemuka pada masanya, Abu As-Sammak. “Nasihatilah aku!” pinta Khalifah.

Di saat yang sama, pelayan membawa segelas air untuk Khalifah. Sebelum minum, Abu As-Sammak berkata, “Tunggu sebentar. Seandainya dalam keadaan sangat haus, sedangkan segelas air ini tidak kau peroleh, berapakah harga yang kau siap bayar? Jawablah dengan jujur!”


“Setengah dari kekayaanku,” jawab Khalifah

.
Sang ulama pun mempersilakan khalifah minum. Selesai minum, Abu As-Sammak bertanya lagi, “Seandainya air tadi mendesak untuk dikeluarkan, tapi kau tak mampu mengeluarkannya, berapakah yang akan engkau bayarkan agar ia keluar?”


Khalifah menjawab, “Setengah dari kekayaanku.”


Pertumbuhan Ekonomi di Penghujung Ramadhan

Dua hari jelang Lebaran, harga bandeng di Gresik naik berlipat-lipat. Satu kilogram bandeng bisa dijual sedikitnya Rp 50.000-Rp150.000 dari normalnya Rp 25.000 per kg. Bahkan bandeng yang dilelang satu ekor saja bisa mencapai belasan juta rupiah.


Tradisi tahunan Pasar Raya dan Lelang Bandeng itu menjadi magnet dan penggerak ekonomi, sekaligus pertaruhan gengsi atau prestise. Masyarakat Gresik rela membeli bandeng dengan harga mahal untuk disajikan kepada tamu di saat Lebaran. Makin besar dan mahal bandeng, menunjukkan makin tinggi prestisenya.

Masyarakat umum bisa belanja dan menikmati bandeng-bandeng dengan harga lebih terjangkau yang dijual di arena Pasar Raya Bandeng. Selain bandeng, aneka kebutuhan mulai pakaian, mainan, suvenir, aksesoris, hiasan rumah, hingga kebutuhan Lebaran pun tersedia. Jalan HOS Cokroaminoto, KH, Kholil, Jalan Akim Kayat, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Raden Santri dan Jalan Samanhudi disulap menjadi pasar dadakan yang bisa dinikmati warga. Mulai harga obral hingga harga mahal pun tersedia.

Setiap Ucapan akan Masuk Catatan Amal

Sahabat Muslim, Sebuah ayat yang menarik sekali untuk dikaji yang berisi pelajaran agar kita pintar-pintar menjaga lisan. Ayat tersebut terdapat dalam surat Qaaf tepatnya ayat 18. Allah Ta’ala berfirman;

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf: 18)

Ucapan yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah yang diucapkan oleh manusia, keturunan Adam. Ucapan tersebut dicatat oleh malaikat yang sifatnya roqib dan ‘atid yaitu senantiasa dekat dan tidak pernah lepas dari seorang hamba. Malaikat tersebut tidak akan membiarkan satu kalimat dan satu gerakan melainkan ia akan mencatatnya, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ (10) كِرَامًا كَاتِبِينَ (11) يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ (12)

Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Infithar: 10-12)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...