|  BERANDA  |  TAJUK TERKINI  |  JELAJAH  |  TSAQOFAH ISLAM  |  SIRAH NABAWIYAH  |  INSPIRASI  |  SAKINAH  |  MAUIDHATUL HASANAH  |  TAHUKAH?  |  JUMRAH.COM  |

Cara Menyantuni Anak Yatim

Diriwayatkan dari Zainab istri Ibnu Mas'ud, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Wahai para wanita, bersedekahlah walaupun dari perhiasan kamu."  Zainab berkata, "Aku pergi kepada Abdullah (Ibnu Mas'ud) dan berkata, "Sesungguhnya engkau adalah laki-laki  ringan yang suka membantu, sesungguhnya Rasulullah SAW memerintahkan kami (para wanita) untuk bersedekah. Maka, datanglah kepadanya dan tanyakan barang kali sedekah kepadamu sudah dianggap sedekahku. Bila tidak, maka aku akan keluarkan sedekah kepada selain kamu."

Zainab mengatakan, maka Abdullah bin Mas'ud berkata kepadanya. "Kamu sajalah yang datang." Zainab pergi menemui Rasulullah dan di depan pintu rumah Rasulullah ada perempuan Anshar yang punya kebutuhan yang sama.

Merindu Surga

Tiada kebahagiaan yang paling berbunga, kecuali sebuah pertemuan dengan mereka yang kita kasihi. Setelah jarak waktu penantian dan pengembaraan di rimba dunia fana ini; akhirnya mereka berjumpa dalam pertemuan akbar di surga Adnin. Para malaikat mengembangkan sayapnya mengiringi pertemuan mereka, seraya berdendang melagukan sonata doa dan mengucapkan salam sejahtera kepada para penghuninya.

Surga Adnin tempat di mana mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan keturunan mereka, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari setiap pintu, seraya mengucapkan salamun ealaikum, kedamai an bagi kamu dengan kesabaran kamu, maka inilah sebaik-baik tempat kesudahan. (QS ar-Ra'du [13]: 23-24).

Dan, salah satu kunci untuk memasuki surga itu, dijelaskan pada ayat sebelumnya yaitu mereka yang memenuhi janji, yang menyambung tali silaturahim, takut dengan seburuk- buruk perhitungan, dan sabar.

Makna Hakiki Hijrah Nabi, Selamat Tahun Baru 1436 Hijriyah

Sahabat muslim yang budiman,
Tanpa terasa, bulan demi bulan berjalan; tahun demi tahun pun berlalu. Saat ini Umat Muslim kembali memasuki bulan Muharram, menandai datangnya kembali tahun yang baru, kali ini Tahun Baru 1436 Hijrah. Memang tak seperti ketika datang Tahun Baru Masehi yang disambut semarak oleh masyarakat, Tahun Baru Hijrah disikapi oleh kaum Muslim dengan tenang.

Memang, Tahun Baru Hijrah tidak perlu disambut dengan kemeriahan pesta. Namun demikian, sangat penting jika Tahun Baru Hijrah dijadikan sebagai momentum untuk merenungkan kembali kondisi masyarakat kita saat ini. Tidak lain karena peristiwa Hijrah Nabi SAW, sebetulnya lebih menggambarkan momentum perubahan masyarakat ketimbang perubahan secara individual.


Peristiwa Hijrah Nabi SAW tidak lain merupakan peristiwa yang menandai perubahan masyarakat Jahiliah saat itu menjadi masyarakat Islam. Inilah sebetulnya makna terpenting dari Peristiwa Hijrah Nabi saw.

Ketidakmampuan kita memahami sekaligus mewujudkan makna terpenting Hijrah ini dalam realitas kehidupan saat ini hanya akan menjadikan datangnya Tahun Baru Hijrah tidak memberikan makna apa-apa bagi kita, selain rutinitas pergantian tahun. Ini tentu tidak kita inginkan.

Makna Hijrah
Secara bahasa, hijrah berarti berpindah tempat. Adapun secara syar‘i, para fukaha mendefinisikan hijrah sebagai: keluar dari darul kufur menuju Darul Islam. (An-Nabhani, Asy-Syakhsiyyah al-Islâmiyyah, II/276). Darul Islam dalam definisi ini adalah suatu wilayah (negara) yang menerapkan syariat Islam secara total dalam segala aspek kehidupan dan yang keamanannya berada di tangan kaum Muslim.

Sambutan Ketua Panitia Gebyar Muharram 1436 H

Bismillahirahmanirrahim 

Pembaca muslim yang dimuliakan Allah,
Dalam rangka memakmurkan masjid kita Baitul Mukhlishiin serta memeriahkan Tahun Baru Islam 1436 Hijriyah, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitul Mukhlishiin menyelenggarakan rankaian kegiatan Pekan Muharram. Hajatan yang digelar dengan tajuk 'Gebyar Muharram 1436 Hijriyah' tersebut kita gelar setiap hari Minggu selama tiga minggu berturut-turut.

Panitia mengawali kegiatan pada 19 Oktober 2014, dengan menyelenggarakan Lomba-lomba untuk usia anak-anak dan remaja, doa bersama. Selanjutnya pada Minggu kedua yakni selepas Isya pada Jumat 24 Oktober akan diselenggarakan Pawai Obor. Kegiatan Pawai Obor tersebut dilakukan dengan berjalan bersama mulai dari Masjid Baitul Mukhlishiin, menelusuri jalan-jalan tertentu ke setiap RT di RW20 dan kembali ke Masjid.

Pada Sabtu 16 November 2014, panitia akan menggelar Acara Puncak bertempat di Masjid Baitul Mukhlishiin, dengan agenda utama memyampaikan santunan kepada anak-anak yatim dan penyerahan hadiah kepada pada juara lomba.

Demi mendukung suksesnya kegiatan tersebutnya, panitia mengharapkan partisipasi kepada semua warga untuk turut serta dalam kemeriahan Pekan Muharram 1436 Hijriyah. Semoga Allah SWT senantiasa memberi kemudahan kita semua dalam menuntun kita dalam perjalanan kita di tahun 1436 Hijriyah dan selanjut, Amin.

Salam redaksi,
H Subandriyo

--------------------------- 

Simak juga Liputan:
Sambutan Ketua Panitia Gebyar Muharram 1436 Hijriyah
Gebyar Muharram 1436 Hijriyah (Minggu I)
Pawai Obor, Gebyar Muharram 1436 Hijriyah (Minggu II)
Acara Puncak, Gebyar Muharram 1436H (Minggu III)
 

Ayat dan Hadis tentang Anak Yatim

"Dan berbuat baiklah kepada ibu bapak dan kaum kerabat serta anak-anak yatim dan orang-orang miskin." (QS Al Baqoroh,2:83)

"Dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin." (Al Baqoroh,2:177)

"Katakanlah, "Apa saja harta benda (yang halal) yang kamu infakkan, maka berikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat dan anak-anak yatim." (QS Al Baqoroh,2:215)

Gebyar Muharram 1436 Hijriyah Baitul Mukhlishiin


Slideshow 1 Slideshow 2 Slideshow 3 Slideshow 4 Slideshow 5 Slideshow 6 Slideshow 7 Slideshow 8 Slideshow 9 Slideshow 10 Slideshow 11 Slideshow 12 Slideshow 13 Slideshow 14 Slideshow 15



Sahabat muslim,
Warga RW 20 Sukatani Tapos Depok rupanya sangat bersemangat dalam memeriahkan Tahun Baru Islam 1436 Hijriyah yang jatuh 25 Oktober 2014. Serangkaian kegiatan mulai digelar oleh panitia pada Sabtu, 19 Oktober 2014 dengan menyelenggarakan 'Gebyar Muharram 1436 Hijriyah' dalam memeriahkan tahun baru Islam tersebut.

Simak: Sambutan Ketua Panitia Gebyar Muharram 1436 Hijriyah
 
Ketua Panitia Penyelenggara H Subandriyo dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini selain untuk memperingati Tahun Baru Islam 1436 Hijriyah, bertujuan untuk membangun kedekatan generasi muda terutama anak-anak dengan masjid sebagai sarana ibadah umat muslim.

Sambutan Ketua Panitia Qurban 1435 Hijriyah

Bismilllahirrahmanirrahim

Pembaca Muslim yang berbahagia,

Ibadah Qurban adalah salah satu syariah yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW yang bertujuan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT (Taqarub ilalloh). 

Dimana kegiatan ini juga mengenang pengabdian Nabi Ibrahim AS beserta putranya, Nabi Ismail AS yang telah melaksanakan ujian dari Allah SWT untuk berqurban menyembelih putra kesayangannya sendiri.

Kegiatan Penyembelihan Hewan Qurban 1435 Hijriyah


Slideshow 1 Slideshow 2 Slideshow 3 Slideshow 4 Slideshow 5 Slideshow 6 Slideshow 7 Slideshow 8 Slideshow 9 Slideshow 10 Slideshow 11 Slideshow 12 Slideshow 13 Slideshow 14 Slideshow 15 Slideshow 16 Slideshow 17 Slideshow 18 Slideshow 19 Slideshow 20 Slideshow 21 Slideshow 22 Slideshow 23 Slideshow 24 Slideshow 25 Slideshow 26 Slideshow 27 Slideshow 28 Slideshow 29 Slideshow 30 Slideshow 30 Slideshow 30 Slideshow 30 Slideshow 30 Slideshow 30 Slideshow 30 Slideshow 30 Slideshow 30 Slideshow 30 Slideshow 30


Dalam rangka pelaksanaan ibadah Idul Adha 1435 Hijriyah, Masjid Baitul Mukhlishiin melaksanakan Penyembelihan Hewan Qurban tepat pada Ahad, 5 Oktober 2014. Menurut Ketua Panitia Azis Firmansyah, jumlah Pengurban yang menitipkan hewan qurbannya sebanyak 85 orang.

Azis Firmansyah mengatakan, "Bagi yang ikut qurban Sapi dikenakan iuran sebesar Rp. 2.100.000 sampai dengan Rp 2.200.000 per orang."

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...